Kamis, 13 Juni 2013

Artikel


ARTIKEL
BAHASA INDONESIA
DEMOKRASI DAN POLITIK
DI INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Dari Dosen Yang Bersangkutan


Disusun Oleh :
ANI NURLIANI

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GALUH
2012-2013

ABSTRAK
       Keadaan politik di indonesia pada saat ini sangat lah hancur dan tidak beraturan, begitu pula demokrasi di indonesia pada saat ini keadaannya sama dengan keadaan politik. Kejadian ini membuat para rakyat merasa tidak percaya terhadap pemrintah di Indonesia.
       Jika di klasifikasi politik dan demokrasi mempunyai teori dan konsep yang baik. Konsep dan teorinya sangat membantu untuk pembangunan negeri yang kokoh dan bagus dalam pemerintahannya. Tapi pemerintahan di Indonesia salah dalam menjalankan konsep tersebut. Sehingga kesalahan dalam menjalankan konsep tersebut membuat partisipasi masyarakat berkurang dalam hal berpolitik dan berdemokrasi.

BAB I
PENDAHULUAN
    Politik dan demokrasi di indonesia saat sangat sedang dalam keadaan yang terpuruk. Terlalu banyak masalah yang susah atau bahkan mungkin tidak dapat terselesaikan. Kesejahteraan rakyat kini telah di lupakan karena mereka lebih tenang dengan keadaan mereka yang serba mewah. Padahal tidak menutup kemungkinan para pejabat itu menggunakan uang rakyat.
       Keadaan ini sangat sulit untuk di perbaiki karena kepercayaan para rakyat pun sudah mulai terkikis dan berkurang yang disebabkan  ulah para pejabat atau para pemerintah yang terlalu sering atau terlalu banyak membuat kecewa para rakyat. Kepercayaan para rakyat sangat berpengaruh penting dalam berdemokrasi dan berpolitik. Tidak menutup kemungkinan para rakyat akan tidak percaya terhadap pemerintahan negara ini dan para rakyat akan lebih memilih diam (apatis).
        Keadaan politik di indonesia tidak sesuai dengan teori-teori politik yang ada. Begitu pula dengan demokrasi, demokrasi di indonesia tidak sama dengan konsep demokrasi. Hampir semua cara berpolitik dan cara  berdemokrasi di negara indonesia tidak sesuai dengan teori yang ada.

BAB II
PEMBAHASAN
II.I Keadaan Politik di Indonesia
        Keadaan atau kondisi politik di Indonesia pada saat ini sangat buruk. Simpang siur kabar berita politik di Indonesia melalui media sangat banyak, sampai saat ini berita yang dapat di pahami adalah para pejabat partai politik yang saling berebut untuk menduduki jabatan yang mereka hendaki. Bukan hanya jabatan yang mereka inginkan melinkan kekuasaan yang mereka incar atau mereka inginkan.
       Para pejabat yang telah mencapai tujuannya atau telah berhasil memegang kekuasaan mereka telah melupakan rakyat. Tidak sedikit para pejabat yang mengobral janji-janjinya pada rakyat ketika mereka mencalonkan diri untuk mejadi pemimipin atau penguasa (berkampanye), namun janji manis mereka selalu terlupakan, jarang sekali janji mereka terhadap rakyat terwujudkan. Kembali ke rakyat lagi yang menjadi korban politik saat ini.
      Jika di analisis kondisi politik di Indonesia sangatlah memprihatinkan, terlalu banyak pejabat yang mementingkan kursi atau kedudukan masing-masing. Malah yang lebih parahnya lagi para pejabat sibuk menjadi tikus negara yang menggerogoti kursi  yang di lapisi emas, dalam artian para pejabat di Indonesia pada saat ini mempergunakan politik sebagai jembatan emas untuk mencapai istana yang megah (KORUPSI).
      Tidak habis waktu jika membicarakan tentang korupsi, terlalu banyak para pejabat yang korupsi membuat media tidak bosan memberikan info tentang korupsi seperti kasus Angelina S, kasus skandal bank century, kader atau anggota partai DEMOKRAT  Andi M yang tersangkut kasus korupsi dan lain-lain.
       Kasus-kasus di atas adalah salah satu contoh yang memprihatinkan. Berbicara tentang keadaan politik pada saat ini tidak akan jauh dari yang namanya kekuasaan. Politik pada saat ini di gunakan untuk mencapai kekuasaan yang mereka inginkan. Cara pencapaian kekuasaan ini sangat menyimpang mereka tidak melihat aturan-aturan di sekeliling mereka.              
      Para politikus saat ini bukan memberi kesejukan pada rakyat justru para politikus memberikan kesejukan tapi malah memberikan sakit pada masyarrakat
Keadaan ini membuat rakyat beranggapan bahwa politik adalah suatu cara untuk memperebutkan atau mendapatkan kekuasaan dengan segala cara atau pun menghalalkan segala cara. Semua ini tergambarkan ketika pemerintah di Indonesia tidak berfungsi sebagai wakil rakyat. Kejadian ini berdampak buruk terhadap rakyat. Rakyat dapat beranggapan buruk terhadap politik atau pemerintahan di Indonesia.
      Jika kondisi pemerintah terus seperti ini maka rakyat tidak akan lagi percaya kepada politik. Ketidak percayaan ini dapat berakibat buruk terhadap kestabilan negara. Kemungkinan besar rakyat akan lebih bersikap apatis (berdiam diri) terhadap keadaan negara. Kestabilan negara juga di pengaruhi oleh keseimbangan politik.
 Sampai pada saat ini rakyat belum merasakan kinerja dari pemerintahan, justru malah membuat masyarakat beranggapan buruk tenteng politik dan pemerintahan di Indonesia.
II.II Permasalahan Demokrasi di Indonesia
      Permasalan yang terjadi dalam demokrasi di Indonesia pada saat ini antara lain sebagai berikut:
1.    Buruknya kinerja lembaga perwakilan dan partai politik
      Lembaga perwakilan merupakan kekuatan dari demokrasi. Dikatan bahwa lembaga perwakilan rakyat itu adalah suatu kekuatan dari rakyat atau wadah yang menampung segala keinginan rakyat dan kemudian di proses oleh lembaga perwakilan tersebut.
        Melalui partai politik yang di pilih secara langsung oleh rakyat ( melalui  pemilu ) yang akan menjadi perwakilan rakyat dalam pemerintahan. Para wakil-wakil itulah yang akan menyuarakan segala keinginan rakyat. Secara tidak langsung para pejabat yang duduk di lembaga perwakilan memegang amanat dan mandat langsung dari rakyat.
      Pada saat sekarang ini nampaknya kinerja lembaga perwakilan dan partai politik menjadi persoalan yang sangat berat. Terlalu banyak permasalahan kinerja lembaga perwakilan seperti salah satu contohnya adalah para wakil rakyat yang terpilih sering lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.
     Demokrasi yang di inginkan rakyat sangat jauh berbeda dengan keadaan pada saat ini. Kurangnya perhatian lembaga perwakilan terhadap rakyat karena di dominasi oleh kepentingan partai mereka.
2.    Krisis partisipasi politik
       Masyarakat sangat berperan penting dalam terwujudnya demokrasi politik di negara. Namun tidak semua masyarakat berpartisipasi dalam politik. Penyebab dari masyarakat tidak memberikan partisipasi politiknya adalah karena tidak adanya peluang untuk berpartisipasi dalam politik.
      Sebagai seorang rakyat yang bertanggung jawab terhadap negara,semua masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam politik. Rakyat merupakan mempunyai fungsi sebagai pengontrol pemerintah terhadap kebijaksanaan yang di ambil oleh pemerintahan.
       Pendidikan yang rendah merupakan salah satu masalah yang menyebabkan rakyat kurang berpartisipasi dalam politik. Pendidikan di Indonesia sangat minim. Terbukti bahwa para pegawai atau tenaga kerja di indonesia banyak yang berpendidikan rendah.tingkat pendidikan sangat berpengaruh dalam aktif rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, termasuk untuk berpolitik.
3.    Munculnya penguasa di dalam demokrasi
        Masalah penguasa dalam hal demokrasi sangat berpengaruh penting dan sangat di khawatirkan akan dampak masalah ini. Pesta meriah ketika pemilu kemudian berahir dengan peristirahatan para pemenang, ini bermaksud ketika para pejabat menang para pejabat hanya duduk manis di gedung yang megah dari pada harus bertegur sapa dengan para rakyat seperti yang di lakukan ketika mereka akan menjalani pemilu. Bahkan jika para rakyat ingin berbicara dan di dengar oleh pejabat, mereka harus membawa banyak orang dan berteriak-teriak di depan gedung megah nan mewah tersebut.
       Modal dan uang memiliki peranan yang besar bagi pembentukan dukungan. Siapa yang kaya maka dia akan sangat mudah memperoleh dukungan rakyat. Kemudian setelah mendapatkan dukungan mereka akan mudah untuk memperoleh kekuasaan. Berkat modal dan uang, Tidak pandang apakah mereka memiliki kemampuan untuk memimpin, dan apakah mereka dapat benar-benar membela kepentingan rakyat, seperti yang disuarakan saat pemilu digelar. Padahal uang yang mereka gunakan itu adalah uang rakyat
4.    Demokrasi saat ini yang Membuang Kedaulatan Rakyat
        Demokrasi pancasila pada saat ini selalu memainkan perannya tidak sesuai dengan aturan melainkan selalu melupakan kedaulatan  rakyat. Semuanya terbukti dengan peran rakyat miskin semakin tertinggal, penggusuran dimana-mana, dan biaya publik yang relatif mahal dan tidak terjangkau.
II.III Klasifikasi Politik dan Demokrasi
Ø Teori Politik
 Prof. Miriam Budiardjo (2008:43) Menyebutkan:
     Teori politik adalah bahasan dan renungan atas:
a.    Tujuan dari kegiatan politik
b.    Cara-cara mencapai tujuan tujuan itu
c.    Kemungkinan-kemungkinan dan kebutuhan-kebutuhan yang di timbulkan oleh situasi politik tertentu
d.    Kewajiban-kewajiban yang diakibatkan oleh tujuan politik itu


     Menurut Thomas P. Jenkin teori politik dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut:
a)    Teori-teori yang mempunyai dasar moral atau bersifat akhlak dan yang menentukan norma-norma untuk perilaku politik.
b)   Teori-teori yang menggambarkan dan membahas fenomena dan fakta politik dengan tidak mempersoalkan norma-norma atau nila-nilai.

Ø  Konsep Demokrasi
Prof. Miriam Budiardjo (2008:106) berpendapat:
     Demokrasi yang di anut oleh Indonesia, yaitu demokrasi berdasarkan pancasila, masih dalam taraf perkembangan dan mengenai sifat-sifat dan ciri-cirinya terdapat pelbagai tafsiran serta pandangan. Tetapi yang tidak dapat disangkal ialah bahwa beberapa nilai pokok dari demokrasi konstitusional cukup jelas tersirat  di dalam UUD’45 yang belum di amandemen. Selain itu Uud kita menyebut secara eksplisit dua prinsip yang menjiwai naskah itu, dan yang di cantumkan dalam penjelasan UUD’45 mengenai sistem pemerintahan negara, yaitu:
a)    Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat). Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (rechtsstaat), bukan berdasarkan kekuasaan belaka (machtsstaat).
b)   Sistem konstitusional. Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).

Ø  Kekuatan sosial dan lembaga politik
Samuel P. Hutington (2004:11) berpendapat:
     Tingkat kesatuan politik yang dapat di capai oleh suatu masyarakat pada hakikatnya mencerminkan kaitan antara lembaga politik dan kekuatan-kekuatan sosial yang membentuknya. Kekuatan sosial adalah kelompok etnis, keagamaan, teritorial, ekonomis atau status. Organisasi politik (lembaga politik) ialah suatu sarana peratutan untuk mempertahankan tata, menyelesaikan perselisihan, memilih tokoh-tokoh pimpinan yang memiliki wibawa sehingga dengan demikian berarti pula menciptakan persatuan diantara dua kekuatan sosial atau lebih.

BAB III
KESIMPULAN
        keadaan politik dan demokrasi di Indonesia sangat lah berbeda jauh dengan konsep politik dan Teori denokrasi poltik di indonesia. yang ada keadaan di Indonesia mulai terpuruk oleh gara-gara ulah pemerintahannya atau pemerintah sebagai wakil rakyat. Masalah-masalah politik di Indonesia pun sanga banyak. Banyak para pejabat yang menyalah gunakan jabatannya dalam artian para pejabat ini memenfaatkan jabatan mereka sendiri  kepada hal yang negatif.
      Begitu jauh sekali keadaan poltik di Indonesia dengan teori-teori politik dan Konsep demokrasi yang sesuai dengan teori. Yang ada keadaan politik di Indonesia menjauhi kata yang sempurna atau kata baik karena sangat berbeda dengan teorinya.

DAFTAR PUSTAKA
 
Huntington, Samuel. 2004. Tertib Politik Pada Masyarakat Yang Sedang Berubah.           Jakarta: RajaGrafindo Persada

Miriam, Budiardjo. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama