ARTIKEL
BAHASA
INDONESIA
DEMOKRASI
DAN POLITIK
DI
INDONESIA
Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Dari
Dosen Yang Bersangkutan
Disusun Oleh :
ANI NURLIANI
PROGRAM
STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
GALUH
2012-2013
ABSTRAK
Keadaan politik di
indonesia pada saat ini sangat lah hancur dan tidak beraturan, begitu pula
demokrasi di indonesia pada saat ini keadaannya sama dengan keadaan politik. Kejadian
ini membuat para rakyat merasa tidak percaya terhadap pemrintah di Indonesia.
Jika
di klasifikasi politik dan demokrasi mempunyai teori dan konsep yang baik.
Konsep dan teorinya sangat membantu untuk pembangunan negeri yang kokoh dan
bagus dalam pemerintahannya. Tapi pemerintahan di Indonesia salah dalam
menjalankan konsep tersebut. Sehingga kesalahan dalam menjalankan konsep
tersebut membuat partisipasi masyarakat berkurang dalam hal berpolitik dan
berdemokrasi.
BAB I
PENDAHULUAN
Politik
dan demokrasi di indonesia saat sangat sedang dalam keadaan yang terpuruk.
Terlalu banyak masalah yang susah atau bahkan mungkin tidak dapat
terselesaikan. Kesejahteraan rakyat kini telah di lupakan karena mereka lebih
tenang dengan keadaan mereka yang serba mewah. Padahal tidak menutup
kemungkinan para pejabat itu menggunakan uang rakyat.
Keadaan
ini sangat sulit untuk di perbaiki karena kepercayaan para rakyat pun sudah
mulai terkikis dan berkurang yang disebabkan
ulah para pejabat atau para pemerintah yang terlalu sering atau terlalu
banyak membuat kecewa para rakyat. Kepercayaan para rakyat sangat berpengaruh
penting dalam berdemokrasi dan berpolitik. Tidak menutup kemungkinan para
rakyat akan tidak percaya terhadap pemerintahan negara ini dan para rakyat akan
lebih memilih diam (apatis).
Keadaan
politik di indonesia tidak sesuai dengan teori-teori politik yang ada. Begitu
pula dengan demokrasi, demokrasi di indonesia tidak sama dengan konsep
demokrasi. Hampir semua cara berpolitik dan cara berdemokrasi di negara indonesia tidak sesuai
dengan teori yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
II.I
Keadaan Politik di Indonesia
Keadaan atau kondisi politik di Indonesia
pada saat ini sangat buruk. Simpang siur kabar berita politik di Indonesia
melalui media sangat banyak, sampai saat ini berita yang dapat di pahami adalah
para pejabat partai politik yang saling berebut untuk menduduki jabatan yang
mereka hendaki. Bukan hanya jabatan yang mereka inginkan melinkan kekuasaan
yang mereka incar atau mereka inginkan.
Para pejabat yang telah mencapai
tujuannya atau telah berhasil memegang kekuasaan mereka telah melupakan rakyat.
Tidak sedikit para pejabat yang mengobral janji-janjinya pada rakyat ketika
mereka mencalonkan diri untuk mejadi pemimipin atau penguasa (berkampanye),
namun janji manis mereka selalu terlupakan, jarang sekali janji mereka terhadap
rakyat terwujudkan. Kembali ke rakyat lagi yang menjadi korban politik saat
ini.
Jika di analisis kondisi politik di
Indonesia sangatlah memprihatinkan, terlalu banyak pejabat yang mementingkan
kursi atau kedudukan masing-masing. Malah yang lebih parahnya lagi para pejabat
sibuk menjadi tikus negara yang menggerogoti kursi yang di lapisi emas, dalam artian para
pejabat di Indonesia pada saat ini mempergunakan politik sebagai jembatan emas
untuk mencapai istana yang megah (KORUPSI).
Tidak habis waktu jika membicarakan tentang
korupsi, terlalu banyak para pejabat yang korupsi membuat media tidak bosan
memberikan info tentang korupsi seperti kasus Angelina S, kasus skandal bank
century, kader atau anggota partai DEMOKRAT Andi M yang tersangkut kasus korupsi dan
lain-lain.
Kasus-kasus di atas adalah salah satu contoh
yang memprihatinkan. Berbicara tentang keadaan politik pada saat ini tidak akan
jauh dari yang namanya kekuasaan. Politik pada saat ini di gunakan untuk
mencapai kekuasaan yang mereka inginkan. Cara pencapaian kekuasaan ini sangat
menyimpang mereka tidak melihat aturan-aturan di sekeliling mereka.
Para politikus saat ini bukan memberi kesejukan pada rakyat justru para politikus memberikan kesejukan tapi malah memberikan sakit pada masyarrakat
Para politikus saat ini bukan memberi kesejukan pada rakyat justru para politikus memberikan kesejukan tapi malah memberikan sakit pada masyarrakat
Keadaan ini membuat rakyat beranggapan bahwa
politik adalah suatu cara untuk memperebutkan atau mendapatkan kekuasaan dengan
segala cara atau pun menghalalkan segala cara. Semua ini tergambarkan ketika
pemerintah di Indonesia tidak berfungsi sebagai wakil rakyat. Kejadian ini
berdampak buruk terhadap rakyat. Rakyat dapat beranggapan buruk terhadap
politik atau pemerintahan di Indonesia.
Jika kondisi pemerintah terus seperti ini
maka rakyat tidak akan lagi percaya kepada politik. Ketidak percayaan ini dapat
berakibat buruk terhadap kestabilan negara. Kemungkinan besar rakyat akan lebih
bersikap apatis (berdiam diri) terhadap keadaan negara. Kestabilan negara juga
di pengaruhi oleh keseimbangan politik.
Sampai pada saat ini rakyat belum merasakan
kinerja dari pemerintahan, justru malah membuat masyarakat beranggapan buruk
tenteng politik dan pemerintahan di Indonesia.
II.II
Permasalahan Demokrasi di Indonesia
Permasalan
yang terjadi dalam demokrasi di Indonesia pada saat ini antara lain sebagai
berikut:
1.
Buruknya kinerja lembaga perwakilan dan
partai politik
Lembaga perwakilan merupakan kekuatan dari demokrasi.
Dikatan bahwa lembaga perwakilan rakyat itu adalah suatu kekuatan dari rakyat
atau wadah yang menampung segala keinginan rakyat dan kemudian di proses oleh
lembaga perwakilan tersebut.
Melalui partai politik yang di pilih secara langsung
oleh rakyat ( melalui pemilu ) yang akan
menjadi perwakilan rakyat dalam pemerintahan. Para wakil-wakil itulah yang akan
menyuarakan segala keinginan rakyat. Secara tidak langsung para pejabat yang
duduk di lembaga perwakilan memegang amanat dan mandat langsung dari rakyat.
Pada saat sekarang ini nampaknya kinerja lembaga perwakilan
dan partai politik menjadi persoalan yang sangat berat. Terlalu banyak
permasalahan kinerja lembaga perwakilan seperti salah satu contohnya adalah para
wakil rakyat yang terpilih sering lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai
wakil rakyat.
Demokrasi yang di inginkan rakyat sangat jauh berbeda
dengan keadaan pada saat ini. Kurangnya perhatian lembaga perwakilan terhadap
rakyat karena di dominasi oleh kepentingan partai mereka.
2.
Krisis partisipasi politik
Masyarakat sangat berperan penting dalam terwujudnya
demokrasi politik di negara. Namun tidak semua masyarakat berpartisipasi dalam
politik. Penyebab dari masyarakat tidak memberikan partisipasi politiknya
adalah karena tidak adanya peluang untuk berpartisipasi dalam politik.
Sebagai seorang rakyat yang bertanggung jawab terhadap
negara,semua masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam politik. Rakyat
merupakan mempunyai fungsi sebagai pengontrol pemerintah terhadap kebijaksanaan
yang di ambil oleh pemerintahan.
Pendidikan yang rendah merupakan salah satu masalah yang
menyebabkan rakyat kurang berpartisipasi dalam politik. Pendidikan di Indonesia
sangat minim. Terbukti bahwa para pegawai atau tenaga kerja di indonesia banyak
yang berpendidikan rendah.tingkat pendidikan sangat berpengaruh dalam aktif
rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, termasuk untuk
berpolitik.
3.
Munculnya penguasa di dalam demokrasi
Masalah penguasa dalam hal demokrasi sangat berpengaruh
penting dan sangat di khawatirkan akan dampak masalah ini. Pesta meriah ketika
pemilu kemudian berahir dengan peristirahatan para pemenang, ini bermaksud
ketika para pejabat menang para pejabat hanya duduk manis di gedung yang megah
dari pada harus bertegur sapa dengan para rakyat seperti yang di lakukan ketika
mereka akan menjalani pemilu. Bahkan jika para rakyat ingin berbicara dan di
dengar oleh pejabat, mereka harus membawa banyak orang dan berteriak-teriak di
depan gedung megah nan mewah tersebut.
Modal dan uang memiliki peranan yang besar bagi
pembentukan dukungan. Siapa yang kaya maka dia akan sangat mudah memperoleh
dukungan rakyat. Kemudian setelah mendapatkan dukungan mereka akan mudah untuk
memperoleh kekuasaan. Berkat modal dan uang, Tidak pandang apakah mereka
memiliki kemampuan untuk memimpin, dan apakah mereka dapat benar-benar membela
kepentingan rakyat, seperti yang disuarakan saat pemilu digelar. Padahal uang
yang mereka gunakan itu adalah uang rakyat
4.
Demokrasi saat ini yang Membuang Kedaulatan
Rakyat
Demokrasi pancasila pada saat ini selalu memainkan perannya
tidak sesuai dengan aturan melainkan selalu melupakan kedaulatan rakyat. Semuanya terbukti dengan peran rakyat
miskin semakin tertinggal, penggusuran dimana-mana, dan biaya publik yang
relatif mahal dan tidak terjangkau.
II.III Klasifikasi Politik dan Demokrasi
Ø Teori
Politik
Prof. Miriam Budiardjo (2008:43) Menyebutkan:
Teori
politik adalah bahasan dan renungan atas:
a.
Tujuan
dari kegiatan politik
b.
Cara-cara
mencapai tujuan tujuan itu
c.
Kemungkinan-kemungkinan
dan kebutuhan-kebutuhan yang di timbulkan oleh situasi politik tertentu
d.
Kewajiban-kewajiban
yang diakibatkan oleh tujuan politik itu
Menurut Thomas P. Jenkin teori politik
dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut:
a)
Teori-teori
yang mempunyai dasar moral atau bersifat akhlak dan yang menentukan norma-norma
untuk perilaku politik.
b)
Teori-teori
yang menggambarkan dan membahas fenomena dan fakta politik dengan tidak
mempersoalkan norma-norma atau nila-nilai.
Ø Konsep
Demokrasi
Prof. Miriam Budiardjo (2008:106) berpendapat:
Demokrasi yang di anut oleh Indonesia,
yaitu demokrasi berdasarkan pancasila, masih dalam taraf perkembangan dan
mengenai sifat-sifat dan ciri-cirinya terdapat pelbagai tafsiran serta
pandangan. Tetapi yang tidak dapat disangkal ialah bahwa beberapa nilai pokok
dari demokrasi konstitusional cukup jelas tersirat di dalam UUD’45 yang belum di amandemen.
Selain itu Uud kita menyebut secara eksplisit dua prinsip yang menjiwai naskah
itu, dan yang di cantumkan dalam penjelasan UUD’45 mengenai sistem pemerintahan
negara, yaitu:
a)
Indonesia
adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).
Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (rechtsstaat),
bukan berdasarkan kekuasaan belaka (machtsstaat).
b)
Sistem
konstitusional. Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar),
tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).
Ø Kekuatan
sosial dan lembaga politik
Samuel P. Hutington (2004:11) berpendapat:
Tingkat kesatuan politik yang dapat di
capai oleh suatu masyarakat pada hakikatnya mencerminkan kaitan antara lembaga
politik dan kekuatan-kekuatan sosial yang membentuknya. Kekuatan sosial adalah
kelompok etnis, keagamaan, teritorial, ekonomis atau status. Organisasi politik
(lembaga politik) ialah suatu sarana peratutan untuk mempertahankan tata,
menyelesaikan perselisihan, memilih tokoh-tokoh pimpinan yang memiliki wibawa
sehingga dengan demikian berarti pula menciptakan persatuan diantara dua
kekuatan sosial atau lebih.
BAB III
KESIMPULAN
keadaan politik dan demokrasi di Indonesia
sangat lah berbeda jauh dengan konsep politik dan Teori denokrasi poltik di
indonesia. yang ada keadaan di Indonesia mulai terpuruk oleh gara-gara ulah
pemerintahannya atau pemerintah sebagai wakil rakyat. Masalah-masalah politik
di Indonesia pun sanga banyak. Banyak para pejabat yang menyalah gunakan
jabatannya dalam artian para pejabat ini memenfaatkan jabatan mereka
sendiri kepada hal yang negatif.
Begitu jauh sekali keadaan poltik di
Indonesia dengan teori-teori politik dan Konsep demokrasi yang sesuai dengan
teori. Yang ada keadaan politik di Indonesia menjauhi kata yang sempurna atau
kata baik karena sangat berbeda dengan teorinya.
DAFTAR PUSTAKA
Huntington,
Samuel. 2004. Tertib Politik Pada
Masyarakat Yang Sedang Berubah. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Miriam,
Budiardjo. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama